Judul : Death on the Nile / Pembunuhan di Sungai Nil
Pengarang : Agatha Christie
Tebal : 352 halaman
Alih Bahasa : Mareta
Desain & Ilustrasi Sampul : Satya Utama Jadi
Penerbit di Indonesia : PT Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis
Dia terbaring miring. Sikapnya wajar dan tenang. Tapi di atas telinganya ada sebuah lubang kecil dengan bekas darah kering di sekelilingnya.
Kemudian pandangan Poirot tertuju pada dinding putih di depannya dan ia menarik napas dalam-dalam. Dinding putih bersih itu dikotori oleh huruf J warna merah kecokelat-cokelatan yang ditulis dengan gemetar.
Poirot membungkuk di atas mayat gadis itu dan dengan hati-hati mengangkat tangan kanan si gadis. Salah satu jarinya bernoda merah kecokelatan.
Drama pembunuhannya hebat sekali!
Dirancang sedemikian rupa biar semua orang ikut bingung. Belum lagi ada masalah
pencurian dan pemalsuan permata yang tambah bikin bingung.
Tapi Poirot emang selalu baik
sama pasangan-pasangan tertentu. Dia mengampuni Tim dari masalah pencurian
dan pemalsuan permata dan akhirnya hidup bahagia bersama kekasihnya, udah lama saling suka tapi keduanya diem terus sampe akhirnya Poirot yang
bertindak biar mereka bersatu.
Terus buat pasangan pelaku utama yang sempat terpisah gara-gara rencana
mereka akhirnya mereka bisa bersatu kembali di Neraka. Ya, selamat menempuh
hidup baru aja di sana, ini semua berkat Poirot yang gak bilang kalo Jackie
sebenarnya punya dua pistol. Yah, akhirnya mereka bunuh diri sebelum masuk
penjara.
Di novel ini, kayaknya Poirot
seharusnya bukan buka jasa detektif, tapi buka jasa perjodohan aja wkwk... ada
tiga pembunuhan yang terjadi di atas sungai Nil, tapi ada tiga pasangan yang
akhirnya bahagia di alamnya masing-masing berkat Poirot.
0 comments:
Post a Comment