Judul : A Very Yuppy Wedding
Pengarang : Ika Natassa
Tebal : 288 halaman
Desain Cover : Ika Natassa
Editor : Rosi L. Simamora
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis
The life of business banker is 24/7, dan bagi Andrea, bankir muda yang tengah meniti tangga karier di salah satu bank terbesar di Indonesia, rasanya ada 8 hari dalam seminggu. Power lunch, designer suit, golf di Bintan, dinner dengan nasabah, kunjungan ke proyek debitur, sampai tumpukan analisis feasibility calon nasabah, she eats them all. Namun di usianya yang menginjak 29 tahun, Andrea mungkin harus mengubah prioritasnya, karena sekarang ada Adjie, the most eligible bachelor in banking yang akan segera menikahinya. So she should be smiling, right?
Tidak di saat ia harus memilih antara jabatan baru dan pernikahan, menghadapi wedding planner yang demanding, calon mertua yang perfeksionis, target bank yang mencekik, dan ancaman denda 500 juta jika ia melanggar kontrak kerjanya. Dan tidak ada yang bisa memaksanya tersenyum di saat ia mulai mempertanyakan apakah semua pengorbanan karier yang telah ia berikan untuk Adjie tidak sia-sia, ketika ia menghadapi kenyataan bahwa tunangan sempurnanya mungkin berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri.
Awal mulai membaca novel ini, saya merasa agak bosan ... mungkin karena ekspektasi yang terlalu tinggi. Alurnya terkesan cepat dan
setiap adegannya singkat-singkat, bagusnya setiap adegan langsung to-the-point
tapi lama-kelamaan hal itu membuat agak bosan. Alhasil novel ini akhirnya hanya menjadi bahan bacaan
sebelum tidur, sehari hanya dibaca 10 halaman, padahal biasanya bisa habis baca dua novel dalam sehari kalau sedang semangat.
Tapi dari halaman 200 (sisanya hanya 82 halaman), barulah mulai ada rasa menggebu-gebu untuk segera menyelesaikan novel ini, mulai terbawa dengan emosi karakternya. Akhirnya mulai suka banget sama hubungannya Andrea dan Adjie. Adegan yang paling greget itu saat Andrea kabur dari rumahnya padahal besok dia akan menikah dengan Adjie. Dan gregetannya semakin menjadi-jadi saat akhirnya Adjie membawa Andrea pulang ditambah dengan percakapan mereka di mobil yang begitu dalam tapi ... CUT!
Tiba-tiba saja dipotong argghh ... rasanya digantungin, lagi seru-serunya terus dipotong dan tidak ada penjelasan lagi. Dan akhirnya mereka
bahagia. Tapi secara keseluruhan, novel ini
menghibur. Dan harus saya akui kalau di beberapa halaman mendekati akhir, saya nangis membayangkan Andrea yang menderita habis, SAKIT!
0 comments:
Post a Comment