10 May 2017

Curtain: Poirot's Last Case - Agatha Christie (Review)

Posted by Unknown at 12:17


Judul : Curtain / Tirai
Pengarang : Agatha Christie
Tebal : 320 halaman
Alih Bahasa : Dra. Gianny Buditjahja
Desain & Ilustrasi Sampul : Satya Utama Jadi
Penerbit di Indonesia : PT Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis


Penampilan TERAKHIR Hercule Poirot.
Lima pembunuhan di tempat berbeda, dengan motif berbeda.
Hanya satu kesamaan: X.
X terlibat dalam kelima pembunuhan itu dan berada di sekitar lima tempat itu ketika pembunuhan terjadi.
X-lah otak kelima pembunuhan itu.
Tapi dengan licik dia berhasil menghindar dari kecurigaan orang.
Kelima pembunuhan itu begitu sempurna.
Sekarang X berada di Styles.
Berarti tak lama lagi akan ada pembunuhan di sana.
Baru kali ini Poirot menemukan lawan yang seimbang.
Sayangnya Poirot sudah tua. Jantungnya sudah lemah.
Memang otaknya masih tetap tajam. Tapi fisiknya sudah uzur dan jantungnya bisa berhenti berdenyut setiap saat.
Tinggal menunggu waktu.
Dan waktunya yang singat itu mungkin takkan cukup untuk bisa menyeret X ke pengadilan.


Novel Agatha yg ini entah kenapa rasanya ribet sekali. Harus ngebayangin adanya si X yang menyebabkan 5 pembunuhan. Dan sekarang di sebuah Villa, ada si X di sana, Poirot dengan seenaknya nyuruh Hasting buat mencegah pembuhan itu tanpa tahu siapa X yang dimaksud. Berhubung novelnya make sudut pandang orang pertama Hasting, saya yang baca jadi ikut gregetan + pusing kayak Hasting.

Daripada si X, sebenarnya saya lebih tertarik dengan semua hubungan tokoh-tokoh yang ada di novel ini. Terutama hubungan Hasting & anak bungsunya, Judith. Dan ternyata Nortonlah si X, sebenarnya udah kerasa sih soalnya dia tukang hasut, hampir aja Hasting bunuh orang gara-gara dia, yang baca 'kan jadi ikut takut, masak 'aku' bunuh orang sih? Yah walaupun banyak sih tokoh 'aku' punya Agatha yang jadi pembunuh, tapi gak harus digambarkan dengan gamblang kayak gini, kan? Tapi untungnya ada Poirot, Hasting dikasi obat tidur sama dia.

Yosh, masalah X sudah beres, tapi gak ada yang bisa menghukum dia soalnya dia gak terlibat di dalam pembunuhan secara langsung bahkan dia gak punya motif, dia cuma suka aja ngontrol orang buat ngelakuin pembunuhan. Tapi akhirnya dia ditemukan meninggal di kamarnya dan dinyatakan bunuh diri. Cuma Hasting aja yang tahu kalo sebenarnya Norton dibunuh orang dan pembunuhnya adalah Poirot sendiri, di situlah twist-nya, Poirot yang selalu mengagung-agungkan nyawa manusia akhirnya mengambil jalan membunuh X agar tidak banyak nyawa yang hilang karena si X.

Dan di sinilah akhirnya Poirot meninggal dunia, sehari setelah kematian X, dia meninggal di tempat tidurnya karena serangan jantung. Laki-laki itu sengaja ngejauhin obatnya biar waktu dia kena serangan, dia bisa langsung meninggal, sedih banget pas baca suratnya Poirot. Berakhir deh petualangan Poirot di Novel ini.

0 comments:

Post a Comment

 

My Rosemary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review