13 May 2017

Cerita Bulan Mei

Posted by Unknown at 11:34 4 comments


“Sarah, besok tanggal 15 Mei, kamu ada meeting dengan klien, kan?”

Gadis berumur 24 tahun yang sejak tadi fokus dengan laptopnya itu tiba-tiba menghentikan gerakan tangannya di atas keyboard. “Ah? Aku hampir lupa. Besok itu tanggal 15 Mei ya? Berarti sekarang 14 Mei?”

Lawan bicara Sarah hanya menganggukkan kepalanya. “Ada yang spesial dengan tanggal 14 Mei?”

“Enggak, kok,” sahutnya. “Sudah, sana, aku masih sibuk.”

“Aku kan mau ngajak kamu ke kantin. Udah jam makan siang, kamu gak laper?”

Ah, mengingat tanggal hari ini membuat rasa lapar Sarah hilang seketika. Dia hanya tersenyum kecil, “Lagi gak selera.”

Temannya itu hanya meringis, “Huh, dasar! Badan udah kurus gitu, sok pake acara diet-diet segala.”

Sarah hanya tertawa kecil mendengar ucapan teman sekantornya itu. Kalau boleh jujur, sebenarnya sejak tadi ia sudah kelaparan, tapi begitu mengingat tanggal hari ini, laparnya seketika hilang dan tergantikan dengan rasa mual.

Ingatan kejadian yang terjadi 19 tahun lalu kembali berputar di kepalanya bagai sebuah film hitam putih. Saat itu umurnya baru lima tahun dan ia harus kehilangan kakak yang paling dicintainya saat itu.

Andai saja saat itu ia bisa merengek lebih keras agar kakaknya ikut dengan mereka, tapi sayangnya kakaknya terlalu keras kepala. Kakak perempuannya itu lebih mengutamakan kelompoknya daripada keselamatan dirinya sendiri.

***

“Sarah, ayo bangun, ikut sama Ibu sekarang ya?”

Sarah mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum bisa melihat wajah kakaknya dengan jelas. “Emang Sarah sama Ibu mau pergi ke mana?”

Kakaknya tersenyum manis sambil menggendong tubuh Sarah kemudian membawanya ke ruang tamu. “Mau jalan-jalan ke Bali. Sarah suka Bali, kan?”

Anak berumur lima tahun itu seketika bersorak gembira sambil memeluk sang kakak. “Yes, Sarah mau main di Pantai Kuta.”

“Iya, iya, nah sekarang, kamu tunggu supir Bapak sama Ibu ya di sini.”

Sarah dengan cepat turun dari gendongan sang kakak dan duduk di sebelah ibunya. Andai saja saat itu umur Sarah lebih besar beberapa tahun lagi, ia pasti bisa membaca suasana tidak menyenangkan yang ada di ruangan itu. Walau begitu, Sarah masih ingat betul pembicaraan ibu dan kakaknya saat itu.

“Sera, kamu gak sekalian ikut ke Bali dengan Ibu?”

“Sera bakal tetep di Jakarta, Bu. Ada yang harus Sera lakuin di sini. Entar kalau semuanya udah beres, Sera bakal nyusul Ibu ke Bali.”

Ibu dari Sera dan Sarah itu semakin meremas kedua tangannya. “Tapi Ibu lihat di TV, suasana di sana enggak aman. Kamu bisa terluka kalau pergi ke sana. Memang apa untungnya kamu ke sana sebagai aktivis?”

“Ibu, coba lihat Sera,” ucap Sera sambil mendekati sang ibu. “Aku ini pribumi, Bu. Mereka gak akan melukai Sera. Malah seharusnya kita kasihan dengan mereka yang sekarang sedang menjadi pelampiasan massa. Mereka gak salah apa-apa, Bu. Kita harus bisa membantu mereka, paling tidak membawa mereka pergi dari Jakarta.”

“Tapi, ibu tetap khawatir.”

Kembali Sera tersenyum, kali ini dengan memeluk ibunya. “Sera janji akan selamat. Sekarang Sera pergi dulu ya, teman-teman Sera yang lain pasti sudah berkumpul semua. Sebentar lagi, supir Bapak pasti datang.”

Sarah yang sejak tadi kebingungan kemudian bersuara, “Lho? Kakak gak ikut dengan Sarah?”

“Kakak mau pergi nyari Kak Mei dulu, nanti kita sama-sama main di Pantai Kuta ya?”

Sarah kembali berlonjak. “Yei, Sarah juga kangen sama Kak Mei. Sarah punya ejekan baru buat Kak Mei.”

“Apa?” tanya kakaknya jahil.

“Kakak-mata-sipit-pipi-bakpau,” sahut Sarah sambil memicingkan matanya agar serupa dengan mata teman kakaknya itu.

Sera hanya tertawa mendengarnya, “Wah, Kak Mei pasti kesel banget dengernya.”

Diam-diam Ibu Sarah menepuk bahu anak sulungnya itu sambil berbisik. “Semoga Mei dan keluarganya selamat ya.”

Sarah meremas pelan tangan ibunya. “Kemarin Mei telepon Sera, katanya toko mereka dibakar dan sekarang mereka sedang berusaha pergi ke luar negeri. Semoga mereka gak apa-apa, Bu.”

Itu percakapan terakhir yang Sarah ingat. Karena berikutnya ia segera dibawa masuk mobil sopir ayahnya dengan tergesa-gesa. Dalam perjalanan pun, Sarah terus berada di pangkuan ibunya hingga ia tertidur dan tiba-tiba saja dia sudah berada di sebuah hotel di Bali.

***

Sudah hampir sebulan Sarah menetap di Bali dan anak berumur lima tahun itu beberapa kali merengek meminta kakaknya dan ayahnya. Sang ibu berusaha mengalihkan perhatiannya dengan acara kartun di televisi atau mengajaknya bermain petak umpet. Andai saja saat itu, Sarah kecil tahu bahwa ibunya jauh lebih cemas dan khawatir daripada dirinya.

Dan hal yang paling diingat Sarah kala itu adalah saat ayahnya datang menjemput mereka di hotel. Dia ingat bagaimana ibunya segera memeluk sang ayah. “Bapak, gak apa-apa, kan? Ibu takut Bapak kenapa-kenapa.”

“Aku selamat, Bu. Sarah, ayo sini, peluk Bapak.”

Sarah dengan cepat berlari ke arah ayahnya itu. Di belakang Sarah, sang ibu bersuara kembali. “Sera di mana, Pak?”

“Nanti Bapak cerita, biar Sarah tidur dulu.”

Memang benar saat itu sudah jam tidur siang Sarah, anak itu segera tertidur setelah mendengar cerita dongeng dari ayahnya. Tapi, hari itu tidur Sarah tidak nyenyak karena ia terbangun setelah mendengar tangisan ibunya. Diam-diam Sarah mencuri dengar pembicaraan orang tuanya itu, walau ia tidak mengerti mereka membicarakan apa pada saat itu.

“Dari data, ada 85 korban, Bu. Sebagian besar perempuan. Mereka disiksa, dibunuh, bahkan sampai ada yang diperkosa beramai-ramai sebelum akhirnya dibunuh.”

Istrinya tetap terdiam mendengar cerita sang suami.

“Bapak pikir Sera dan teman-temannya ada di dekat situ. Karena mereka aktivis relawan kemanusiaan, tapi gak ada, Bu.”

“Terus Sera kita di mana, Pak?”

“Ibu yang sabar ya, Sera kita gak selamat, Bu. Dia juga menjadi korban.”

Ibu Sera mengernyitkan dahinya. “Maksud Bapak apa? Dia kan pribumi, kenapa bisa menjadi korban?”

“Ada jenazahnya di sana, teman-teman sesama aktivisnya juga sama, Bu. Bapak benar-benar gak habis pikir sama kelakuan para perusuh di sana.”

Mendengar hal itu, sang Ibu hanya bisa menangis dalam pelukan suaminya. Mereka tidak tahu kalau putri bungsunya mendengar pembicaraan mereka dan menangis dalam diam.
.
.
.
.
.

Fin

10 May 2017

The Architecture of Love - Ika Natassa (Review)

Posted by Unknown at 14:26 0 comments


Judul : The Architecture of Love
Pengarang : Ika Natassa
Tebal : 304 halaman
Desain Sampul : Ika Natassa
Ilustrasi Isi : Ika Natassa
Editor : Rosi L. Simamora
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis


New York mungkin berada di urutan teratas daftar kota yang paling banyak dijadikan setting cerita atau film. Di beberapa film Hollywood, mulai dari Nora Ephron's You've Got Mail hingga Martin Scorsese's Taxi Driver, New York bahkan bukan sekadar setting namun tampil sebagai "karakter" yang menghidupkan cerita.
Ke kota itulah Raia, seorang penulis mengerjar inspirasi setelah sekian lama tidak mampu menggoreskan satu kalimat pun.
Raia menjadikan setiap sudut New York "kantor"-nya. Berjalan kaki menyusuri Brooklyn sampai Queens, dia mencari sepenggal cerita di tiap jengkalnya, pada orang-orang yang berpapasan dengannya, dalam percapakan yang dia dengar, dalam tatapan yang sedetik-dua detik bertaut dengan kedua matanya. Namun bahkan setelah melakukan itu setiap hari, ditemani daun-daun menguning berguguran hingga butiran salju yang memutihkan kota ini, layar laptop Raia masih saja kosong tanpa cerita.
Sampai akhirnya dia bertemu seseorang yang mengajarinya melihat kota ini dengan cara berbeda. Orang yang juga menyimpan rahasia yang tak pernah dia duga.


Saat pertama kali membaca sinopsis buku ini, yang pertama kali terpikir itu adalah mengenai Raia, si penulis yang kabur ke New York, karena masalah putus cinta sehingga membuat dia tidak bisa menulis kembali. Kemudian dia bertemu dengan River yang akan memberikan cinta baru sehingga dia bisa menulis kembali.

Tapi nyatanya buku ini menceritakan konflik yang lebih dalam dan lebih dewasa untuk dipikirkan. Raia bukan hanya sekedar putus cinta dan River bukanlah obat yang mampu membuat dia menulis kembali. Mereka berdua hanyalah dua orang yang sedang melarikan diri dari masa lalu masing-masing, dan tersesat di New York. Tanpa sengaja bertemu dan mulai menghabiskan waktu bersama. River dengan buku sketsanya dan Raia dengan laptopnya.
“Why do you let me come with you? I mean, we were strangers. Why did you let me follow you around?” –Raia. “Because you’re as lost as I am, Raia. And in a city this big, it hurts less when you’re not lost alone.” –River.

Raia bukan hanya putus cinta biasa tapi dia ditinggalkan oleh suami yang dicintainya sejak SMA karena sang suami tidak suka dengan pekerjaan Raia. Sedangkan River masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri karena ia sudah ‘membunuh’ istrinya. Ia berharap suasana New York yang selalu bising dapat mengalahkan suara-suara hinaan yang muncul di kepalanya setiap saat, sampai akhirnya ia sadar bahwa caci maki itu mulai tak terdengar setiap ia sedang bersama Raia. Raia sendiri berharap New York dapat membuatnya menulis kembali sampai akhirnya ia bertemu dengan River yang mengajarinya bahwa setiap gedung di kota itu memiliki cerita. Semua gambaran setiap gedung didiskripsikan dengan begitu apik, setiap kata mengalir dengan indahnya belum lagi ditambah dengan sketsa gedung yang terselip di antara ribuan kata.

“You can see any buildings or simple things like mailbox on the street, and you can find and make up stories from it, right?” –River.
Tapi, bukan River yang membuat Raia menulis kembali karena saat mereka berpisah, Raia masih bisa tetap menulis. River memutuskan untuk menjauhi Raia karena ia takut wanita itu terluka saat tahu bahwa ia masih sangat mencintai mantan istrinya. Raia juga menjauh karena dia tidak ingin mengalami patah hati lagi.

Rasa rindu dan cinta yang River rasakan bukan omong kosong, ia pun tahu kalau Raia merasakan hal yang sama terhadap dirinya. Semua kenangan mereka selama di New York dimulai dari kegiatan berbisik-bisik di Whispering Gallery, jalan-jalan di Flatiron Building, Woolworth Building, The Ansonia, 100 Eleventh Avenue, Paley Park hingga menemani Raia mencari buku di New York Public Library membuat River tidak bisa menahan diri lagi. Ia yang pertama kali mendatangi Raia dan menyatakan perasaannya kepada Raia hanya dengan tiga buah kata ‘Aku mau kamu.’

“People say that Paris is the city of love, but for me, New York deserves the title more. It’s impossible not to fall in love with the city like it’s impossible not to fall in love in the city.” –Raia.
Nyatanya kisah Raia berakhir sama seperti kalimat pembuka di buku terbarunya.

Buku karangan Ika Natassa ini memang bisa membuat terhanyut di dalamnya, tak hanya mengenai hubungan Raia-River yang dimulai dari orang asing menjadi teman hingga kekasih, kita juga bisa melihat ikatan persahabatan antara Raia dan Erin yang begitu erat. Ikatan antara Raia dan ibunya yang akan membuat kita terenyuh membaca setiap dialog mereka. Dan tak ketinggalan bagaimana kesabaran ibu River menghadapi anaknya yang masih trauma dengan masa lalu. Semuanya dikemas dengan begitu apik, manis, dan sangat menghibur.

Death on the Nile - Agatha Christie (Review)

Posted by Unknown at 14:11 0 comments


Judul : Death on the Nile / Pembunuhan di Sungai Nil
Pengarang : Agatha Christie
Tebal : 352 halaman
Alih Bahasa : Mareta
Desain & Ilustrasi Sampul : Satya Utama Jadi
Penerbit di Indonesia : PT Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis


Dia terbaring miring. Sikapnya wajar dan tenang. Tapi di atas telinganya ada sebuah lubang kecil dengan bekas darah kering di sekelilingnya.
Kemudian pandangan Poirot tertuju pada dinding putih di depannya dan ia menarik napas dalam-dalam. Dinding putih bersih itu dikotori oleh huruf J warna merah kecokelat-cokelatan yang ditulis dengan gemetar.
Poirot membungkuk di atas mayat gadis itu dan dengan hati-hati mengangkat tangan kanan si gadis. Salah satu jarinya bernoda merah kecokelatan.


Drama pembunuhannya hebat sekali! Dirancang sedemikian rupa biar semua orang ikut bingung. Belum lagi ada masalah pencurian dan pemalsuan permata yang tambah bikin bingung.

Tapi Poirot emang selalu baik sama pasangan-pasangan tertentu. Dia mengampuni Tim dari masalah pencurian dan pemalsuan permata dan akhirnya hidup bahagia bersama kekasihnya, udah lama saling suka tapi keduanya diem terus sampe akhirnya Poirot yang bertindak biar mereka bersatu.

Terus buat pasangan pelaku utama yang sempat terpisah gara-gara rencana mereka akhirnya mereka bisa bersatu kembali di Neraka. Ya, selamat menempuh hidup baru aja di sana, ini semua berkat Poirot yang gak bilang kalo Jackie sebenarnya punya dua pistol. Yah, akhirnya mereka bunuh diri sebelum masuk penjara.

Di novel ini, kayaknya Poirot seharusnya bukan buka jasa detektif, tapi buka jasa perjodohan aja wkwk... ada tiga pembunuhan yang terjadi di atas sungai Nil, tapi ada tiga pasangan yang akhirnya bahagia di alamnya masing-masing berkat Poirot.

And Then There Were None (Review)

Posted by Unknown at 13:47 0 comments


Judul : And Then There Were None
Jumlah : 3 Episode


Sinopsis


Sepuluh orang yang tidak saling mengenal satu sama lain diundang oleh seseorang bernama U.N Owen ke salah satu pulau terpencil yang dikenal dengan sebutan “Soldier Island.” Mereka adalah Vera Elizabeth ClaythornePhilip Lombard, William Henry Blore, Dr Edward George Armstrong, Lawrence John Wargrave, Emily Caroline Brent, General John Gordon Macarthur, Anthony James Marston, Thomas Rogers, dan Mrs Ethel Rogers. Satu per satu dari mereka mengalami kematiannya secara beruntun sesuai dengan ‘nursery rhyme’ yang dikenal dengan “Ten Little Niggers” (dalam serial ini diganti dengan “Ten Little Soldier”)

Akhirnya bisa nyari waktu buat nonton drama ini, And Then There Were None. Yah, emang udah baca novelnya, banyak orang yang suka banget sama novel Agatha yang itu, tapi bagi saya novel Agatha yang judulnya Pembunuhan Roger Ackroyd masih yang paling bagus.

Jadi, mau review sedikit soal drama pembunuhan 10 pembunuh di pulau prajurit ini dulu. Ini bagus banget!! Suasananya mencekam abis, gak kalah sama novelnya. Philip Lombart apalagi hahaha... enggak di novel aja, di drama nya juga bikin jatuh cinta, tapi sayangnya mati dibunuh Vera.

Perbedaan sama novelnya itu cuma ending. Kalo di novel, kepolisian tiba-tiba dapet surat dari Hakim Walgrave yang ngaku dialah dalang di balik misteri Tuan Owen, diceritain juga gimana caranya dia ngebuat dirinya seolah-olah mati. Nah, kalo di dramanya, si Walgrave ngaku di depan Vera yang udah sekarat di tali gantungan, sebelum akhirnya ngebunuh dirinya sendiri pake pistol. Oohh.. satu lagi, si Vera makin nyebelin di dramanya.

Curhat Si Kembar

Posted by Unknown at 13:23 0 comments


Namaku Riska, anak kedua dalam keluargaku. Umurku dan kakakku hanya berbeda lima menit. Ya, tepat, kami kembar. Tapi tidak identik.

Walau kami tidak identik, terkadang aku bisa merasakan apa yang dirasakan kembaranku. Tapi, aku tidak tahu apa ia merasakan apa yang aku rasakan.

Sejak kecil, kami tidak memiliki sifat yang sama. Bahkan saat semakin dewasa, sifat kami semakin tidak sama. Walau begitu, aku sangat menyayangi suadaraku itu.

Dia menyukai masakan pedas, aku tidak. Aku suka kopi, dia lebih menyukai teh. Aku suka membaca, dia lebih suka melukis. Aku benci menghitung sedangkan bagi saudaraku, berhitung adalah hidupnya. Tidak ada satu pun di dunia ini yang sama-sama kami sukai.

Tapi, tiba-tiba aku menyadari sesuatu saat kami berumur 17 tahun. Ada satu hal di dunia ini yang sama-sama kami sukai. Aku dan saudaraku sama-sama menyukai ketua OSIS kami di sekolah. Aku sangat terpukul saat saudaraku mengakui bahwa ia juga menyukai laki-laki berkacamata itu. Tapi, masalah ini aku simpan sendiri. Aku tidak memberitahu siapapun termasuk orang tua kami.

Padahal selama ini aku sangat menyayangi saudara kembarku itu. Aku selalu berusaha mencari hal yang sama-sama kami sukai. Tapi, saat aku menemukannya, hal itu malah membuat aku membencinya. Dan aku tidak bisa melakukan apa pun.

Seteleh menerima pengakuannya kalau ia juga menyukai ketua OSIS kami, aku hanya bisa terdiam di atas tempat tidurku sambil memandang fotoku dan kembaranku yang sedang berpelukan saat kami lulus SMP. Aku tersenyum menatap kamera dengan rambut panjangku yang tergerai dan saudara kembarku terlihat sangat tampan.

Ah, aku lupa mengatakan kalau aku dan saudara kembarku adalah sepasang kembar pengantin.
.
.
.
.
.
Fin

Kokoro ga Sakebitagatterunda (Review)

Posted by Unknown at 13:18 0 comments


Judul : Kokoro ga Sakebitagatterunda / The Anthem of the Heart
Studio : A-1 Pictures
Durasi : 1 Jam 59 Menit


Sinopsis


Dulu saat masih kecil, Jun adalah gadis yang bahagia. Namun, karena perkataannya yang seharusnya tak pantas ia katakan membuat keluarganya berpisah. Agar tidak lagi mengatakan sesuatu yang dapat melukai perasaan orang lain, “Peri Telur” muncul dan menyegel perkataannya. Suatu hari, Jun ditunjuk oleh guru di sekolahnya untuk menjadi anggota Komite Eksekutif Pertukaran Pelajar Tingkat Regional. Bersama dengan 3 teman sekolahnya, ia mulai menjalani kehidupannya sebagai anggota komite eksekutif dan berusaha menghadapi masa lalunya untuk terus hidup kedepan.


"Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis yang ingin sekali berdansa di istana. Tapi, semua orang yang sedang berdansa di istana adalah orang-orang berdosa yang sedang dihukum agar mereka terus berdansa selamanya. Sayangnya keinginan gadis itu untuk berdansa terlalu besar, sehingga ia tidak peduli jika harus berbuat dosa agar bisa berdansa di dalam istana.

Berbagai macam dosa sudah ia perbuat, tapi dosa itu belum cukup. Akhirnya dia diberitahu kalau dosa terbesar di dunia ini adalah menghina orang. Setelah mengetahui hal itu, dia menghabiskan waktunya untuk menghina orang-orang dengan berbagai macam kalimat kasar. Tapi, bukannya mendapat hukuman untuk berdansa, gadis itu malah mendapat kutukan sehingga ia tidak bisa bersuara lagi. Tokoh imajinatif berupa telur telah mengunci suaranya. 'Ketika suaramu hilang, orang lain akan bahagia' ucap si telur.

Kemudian Pangeran datang mencarinya dan mengatakan kalau semua yang dikatakan si telur itu bohong. 'Kau bisa berbicara sesuai kata hatimu. Jika masih tidak bisa, kau bisa mengungkapkan semua perasaanmu dengan bernyanyi,' terang si Pangeran."
.
.
.
Well, yang di atas itu bukan spoiler ya hehe... Jadi intinya, tokoh utama di movie ini mirip sama tokoh gadis dari cerita di atas. Sampai akhirnya dia mulai belajar mengenai rasa persahabatan, jatuh cinta, sakit hati, marah, kecewa dan lain-lain. Semua dituangkan melalui lagu. Sumpah, drama musikal di movie ini keren banget, lagu-lagunya bagus banget!

Boku dake ga Inai Machi (Review)

Posted by Unknown at 13:00 0 comments


Judul : Boku dake ga Inai Machi / Erased
Studio : A-1 Pictures
Jumlah : 12 Episode
Durasi : 23 Menit setiap Episode


Sinopsis


Cerita ini mengikuti Satoru Fujinuma, seorang pemuda yang memiliki kemampuan untuk mengirim dirinya kembali ke waktu sebelum kejadian berbahaya terjadi sehingga memungkinkan dirinya untuk melakukan pencegahan. Saat ibunya dibunuh, kemampuan Satoru mengirim dirinya ke 18 tahun lalu, saat dia masih di sekolah dasar, memberinya kesempatan untuk mencegah penculikan berantai yang merenggut nyawa ketiga teman sekelasnya.



Cerita anime ini bagus banget, gak bisa dipotong nontonnya. Enam jam berlalu begitu aja. Sebenarnya waktu nonton anime ini, efek surprise-nya udah gak ada, gara-gara kena spoiler di beranda facebook. Iya, saya tau pelakunya itu gurunya terus saya tau kalo Kayo gak bakal berakhir sama Satoru, makanya udah gak kaget sama jalan ceritanya. Coba aja gak ada spoiler yang lewat di beranda ahh..

Well, terlepas dari segala spoiler, saya masih bisa menikmati jalan cerita anime ini. Oh ayolah, tadi baru aja ngeliat ibunya dibunuh terus tiba-tiba balik ke masa lalu dan masih bisa liat ibunya berdiri di depannya sambil buatin dia sarapan, I love that scene so much. Dan waktu Satoru balik buat yang kedua kalinya, feel-nya masih tetep kerasa. Sebenarnya agak-agak gak nyangka kalo Satoru bakal koma selama 15 tahun. Tapi dia punya ibunya yang tetep bakal ada di sampingnya ^^

Terus tokoh favorit. Ya ampun, udah jelas saya bias-nya ke Kenya. Saya juga suka sama Satoru tapi lebih suka waktu dia masih kecil, abis imut banget, suaranya apalagi. Kalo Kenya sih mau kecil ato yang versi dewasa tetep keren wkwk... Tapi kalo dipikir-pikir waktu dia kecil, jalan pikirannya kelewat dewasa.

Dan soal ost-nya. Suka banget sama opening dan ending song-nya. Terutama opening episode ke-11, untung aja gak saya skip wkwk... Soalnya di episode sebelumnya Satoru kan tenggelam di sungai, nah di episode 11, dia gak ada di openingnya terus semua wajah yang dicoret-coret sebelumnya juga keliatan, soalnya semua misterinya udah terungkap.

Oiya, banyak yang bilang kecewa waktu nonton animenya, katanya beda gitu sama manga nya. Saya sendiri gak ngikutin manganya, emangnya ceritanya beda banget ya?

Durarara!! (Review)

Posted by Unknown at 12:50 0 comments


Judul : Durarara!! / DRRR!!
Studio : Brain's Base
Jumlah : 62 Episode
Durasi : 24 Menit setiap Episode


Sinopsis


Mikado Ryūgamine, seorang pemuda yang berharap mendapatkan kehidupan menarik di kota besar, pindah ke Ikebukuro untuk bersekolah di Akademi Raira bersama teman masa kecilnya Masaomi Kida. Setelah bertemu di stasiun kereta, mereka berjalan-jalan pada malam hari di jalanan Ikebukuro. Masaomi memperingatkan Mikado tentang orang yang tidak ingin ia temui di kota tersebut, seperti Shizuo Heiwajima yang kasar dan memiliki kekuatan di atas manusia biasa, Izaya Orihara seorang informan licik, dan geng misterius bernama Dollars. Setelah menemui beberapa karakter sampingan, Mikado menyaksikan sebuah legenda lokal yang disebut "Pengendara Hitam", yang berkendara di sekitar Ikebukuro dengan sebuah sepeda motor hitam yang kadang terdengar mengeluarkan suara ringkikan kuda. Pengendara ini dirumorkan tidak memiliki kepala dibalik helmnya. "Pengendara Hitam" ini adalah Celty Sturluson, seorang dullahan Irlandia yang berada di Ikebukuro untuk mencari kepalanya yang dicuri. Cerita ini mengisahkan semua karakter, memperlihatkan bagaimana kehidupan mereka saling berkaitan.


OMG!! Kenapa saya baru tahu kalo ada anime se-KEREN dan se-GILA ini  >.< Semuanya bagus, ceritanya, tokohnya, penggambarannya, penokohannya dan segala-galanya, pokoknya bagus banget.

Awal nonton itu agak-agak bingung sama jalan ceritanya soalnya saya gak baca summary animenya tapi langsung nonton aja. Ini sebenarnya nyeritain apa?? Terus abis nonton beberapa episode, langsung jatuh cinta sama jalan ceritanya. Cara penceritaannya di setiap episode juga bagus banget, diceritain sama tokoh yang beda-beda, di situ letak istimewanya anime yg satu ini, belum lagi kalo ditambah sama actionnya & perkembangan karakternya, ya ampun bagus banget. Abis nonton episode 5, iseng cek summary di wikipedia, maunya cuma cek summary doang, eh malah kena spoiler argghhhh!!!

Terus suka banget sama chat room yang dibuat sama Izaya, awalnya masih bingung sama orang-orang di chat-nya itu soalnya make pengisi suara yang sama. Tapi lama-kelamaan, akhirnya satu per satu ketahuan dan semua chat-nya mulai pake pengisi suara yg asli. Suka banget waktu chat roomnya cuma isi tiga orang doang. Kanra, si admin tukang hasut. Tanaka Taro, si ketua Dollar. Setton, si dullahan yg lagi nyari-nyari kepalanya. Terus ditambah sama Saika yang awal-awal masih jadi tukang spamming, "Hahahahahaha...." "Ai ai ai ai ai" Sudah selesai season 1, anggota chat room nya tambah banyak.

Oiya, semua couple di anime ini juga cocok-cocok banget. Pertama keliatan tu, Seiji & Mika, pasangan yang agak-agak gila sebenarnya, mungkin karena otak mereka yang sama-sama gila akhirnya bisa cocok gitu, nempel terus wkwk... Terus ada Yuhei & Ruri, emang sih mereka pacarannya cuma boongan tapi cocok banget, Yuhei walaupun mukanya datar gitu, dia perhatian banget sama Ruri. Ada Kida & Saki juga, ah, mereka emang udah cocok dari awal, kalo gak ada Saki, nanti Kida suka tebar pesona gak jelas, berisik banget pokoknya tu cowok wkwk... Dan jangan lupakan pasangan utama kita, yatu Shinra & Celty. Ya ampun, romantis banget pokoknya, Shinra yang udah suka sama Celty selama 20 tahun akhirnya perasaannya terbalas.

Tantei Gakuen Q (Review)

Posted by Unknown at 12:37 0 comments


Judul : Tantei Gakuen Q / Detective School Q
Studio : Pierrot
Jumlah : 45 Episode
Durasi : 25 Menit setiap Episode


Sinopsis


Anime ini bercerita tentang kelompok detektif remaja yang berasal dari Dan Detective School (DDS) milik Morihiko Dan. Tokoh utama manga ini adalah Kyu Renjo, seorang anak kelas tiga SMP yang memutuskan untuk tidak melanjutkan ke SMA, tetapi ke sekolah detektif. Selain Kyu, ada beberapa tokoh penting lainnya, antara lain Megumi Minami, Kintaro Toyama, Kazuma Narusawa, dan Ryu Amakusa.Cerita dalam anime ini berkisar pada aktivitas mereka sehari-hari di sekitar sekolah, pemecahan kasus, dan konflik dengan organisasi kriminal bernama Meiosei.


Nostalgia sama zaman SD, nonton Detective School Q.
Dulu pernah tayang di statiun TV indo cuma nontonnya bolong-bolong gitu, lagian nontonnya waktu masih SD, agak-agak gak ngerti, secara masih SD, belum lagi kalo terjemahannya salah dan ada bagian yg dipotong. Makanya milih nonton ulang 45 episode sekaligus.

Suka sama semua misterinya, terutama yang bagian Jack the Ripper, sayangnya saya inget banget sama tersangkanya, makanya agak gak surprise. Kasus di Desa Kamikakushi juga gak surprise, soalnya masih inget sama ceritanya. Suka banget sama episode waktu Ryuu & Megu nyamar jadi anak SMA di suatu sekolah padahal mereka masih SMP, tapi emang dasarnya Ryuu itu karakter yg Gary-stu, dia akhirnya bisa jawab soal matematika yang katanya sulit banget. Cuma agak kurang suka aja kalo ada bagian di mana Kyuu & Ryuu ngomong sambil saling tatapan. 

Curtain: Poirot's Last Case - Agatha Christie (Review)

Posted by Unknown at 12:17 0 comments


Judul : Curtain / Tirai
Pengarang : Agatha Christie
Tebal : 320 halaman
Alih Bahasa : Dra. Gianny Buditjahja
Desain & Ilustrasi Sampul : Satya Utama Jadi
Penerbit di Indonesia : PT Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis


Penampilan TERAKHIR Hercule Poirot.
Lima pembunuhan di tempat berbeda, dengan motif berbeda.
Hanya satu kesamaan: X.
X terlibat dalam kelima pembunuhan itu dan berada di sekitar lima tempat itu ketika pembunuhan terjadi.
X-lah otak kelima pembunuhan itu.
Tapi dengan licik dia berhasil menghindar dari kecurigaan orang.
Kelima pembunuhan itu begitu sempurna.
Sekarang X berada di Styles.
Berarti tak lama lagi akan ada pembunuhan di sana.
Baru kali ini Poirot menemukan lawan yang seimbang.
Sayangnya Poirot sudah tua. Jantungnya sudah lemah.
Memang otaknya masih tetap tajam. Tapi fisiknya sudah uzur dan jantungnya bisa berhenti berdenyut setiap saat.
Tinggal menunggu waktu.
Dan waktunya yang singat itu mungkin takkan cukup untuk bisa menyeret X ke pengadilan.


Novel Agatha yg ini entah kenapa rasanya ribet sekali. Harus ngebayangin adanya si X yang menyebabkan 5 pembunuhan. Dan sekarang di sebuah Villa, ada si X di sana, Poirot dengan seenaknya nyuruh Hasting buat mencegah pembuhan itu tanpa tahu siapa X yang dimaksud. Berhubung novelnya make sudut pandang orang pertama Hasting, saya yang baca jadi ikut gregetan + pusing kayak Hasting.

Daripada si X, sebenarnya saya lebih tertarik dengan semua hubungan tokoh-tokoh yang ada di novel ini. Terutama hubungan Hasting & anak bungsunya, Judith. Dan ternyata Nortonlah si X, sebenarnya udah kerasa sih soalnya dia tukang hasut, hampir aja Hasting bunuh orang gara-gara dia, yang baca 'kan jadi ikut takut, masak 'aku' bunuh orang sih? Yah walaupun banyak sih tokoh 'aku' punya Agatha yang jadi pembunuh, tapi gak harus digambarkan dengan gamblang kayak gini, kan? Tapi untungnya ada Poirot, Hasting dikasi obat tidur sama dia.

Yosh, masalah X sudah beres, tapi gak ada yang bisa menghukum dia soalnya dia gak terlibat di dalam pembunuhan secara langsung bahkan dia gak punya motif, dia cuma suka aja ngontrol orang buat ngelakuin pembunuhan. Tapi akhirnya dia ditemukan meninggal di kamarnya dan dinyatakan bunuh diri. Cuma Hasting aja yang tahu kalo sebenarnya Norton dibunuh orang dan pembunuhnya adalah Poirot sendiri, di situlah twist-nya, Poirot yang selalu mengagung-agungkan nyawa manusia akhirnya mengambil jalan membunuh X agar tidak banyak nyawa yang hilang karena si X.

Dan di sinilah akhirnya Poirot meninggal dunia, sehari setelah kematian X, dia meninggal di tempat tidurnya karena serangan jantung. Laki-laki itu sengaja ngejauhin obatnya biar waktu dia kena serangan, dia bisa langsung meninggal, sedih banget pas baca suratnya Poirot. Berakhir deh petualangan Poirot di Novel ini.

Subete ga F ni Naru: The Perfect Insider (Review)

Posted by Unknown at 11:20 0 comments


Judul : Subete ga F ni Naru: The Perfect Insider
Studio : A-1 Pictures
Jumlah : 11 Episode
Durasi : 23 Menit setiap Episode


Sinopsis


Saikawa Souhei adalah anggota dari Saikawa Research Lab. Saat Lab sedang mengadakan liburan, ia bertemu dengan Nishinosono Moe, putri dari mentornya yang ikut liburan meskipun bukan anggota Lab. Setelah pertemuan dengannya, mereka menemukan sesosok mayat dan mulai bekerja sama untuk memecahkan misteri yang menjadi kasus pembunuhan berantai.


Buat penggemar cerita misteri, cocok banget kalo nonton anime ini. Ceritanya bagus banget. Sampe akhir, yang bisa saya tebak cuma Magata-sensei itu punya anak cewek, hasil hubungan dengan pamannya. Gak nyangka aja kalo ternyata mayatnya itu bukan Magata-sensei, tapi mayat anaknya. 15 tahun yang lalu, dia udah bunuh kedua orang taunya, terus sekarang dia juga ngebunuh anaknya dan ayah dari anaknya. Sumpah, di episode akhir, kirain dia udah ketangkep, eh ternyata polisinya itu juga boongan, ck sial! Ya, ya, pada akhirnya dia ngedapetin apa yang dia mau: "Kebebasan".


Animenya ini penuh dengan filosofi dan program komputer. TOLONG! Ngertiinnya sulit sekaliiii!!
Selain masalah pembunuhan. Cerita soal dua tokoh utamanya juga bagus banget. Yang selalu ada di samping Moe itu Saikawa-sensei, hal itu yang ngebuat dia bisa hidup sampe sekarang. Dalem banget!

Avatar: The Last Airbender - The Promise (Review)

Posted by Unknown at 11:01 0 comments


Judul : Avatar: The Last Airbender - The Promise
Pengarang : Gene Yang
Komikus : Studio Gurihiru
Jumlah : 3 Bab


Sinopsis


Meskipun Perang Ratusan Tahun telah usai, namun ketegangan tetap berlangsung tinggi sebagaimana Aang dan Zuko sedang berada di antara tabrakan setelah sang Avatar menemui koloni Negara Api di Kerajaan Bumi. Percakapan antara Raja Api Zuko dan Ozai tentang keberadaan Ursa, dan juga perpecahan dengan Raja Bumi Kuei dalam rangka Gerakan Restorasi Harmoni membuat Zuko sulit untuk memilih.

Baru tahu kalau ternyata ada komik ini  >.<
Langsung dibabat abis bagian 'The Promise' nya, cuma tiga bab doang soalnya, tapi panjang banget.

Zuko masih tetep cakep, kasian banget liat dia yg stress gara-gara mikirin pilihan mana yang bener, sampe gak pernah tidur, jadi kurus banget & mukanya pucat, terus ditinggal lagi sama Mei, doyan banget si Mei ninggalin Zuko di saat Zuko paling ngebutuhin seseorang di sampingnya, emang sih Zuko suka mendem perasaannya dan gak mau bilang kenapa dia stress, tapi sebagai pacarnya, Mei seharusnya lebih berusaha biar Zuko bisa terbuka sama dia, katanya cinta, tapi kok main ditinggal gitu? Belajar dong dari Katara, selalu di samping Aang sampe Sokka jijik ngeliat kemesraan mereka, dia gak sadar aja kalo dia ketemu sama Suki, mereka juga kayak gitu wkwk..

Btw, komik bagian "The Promise" gak ngebahas soal hubungan Zuko & Mei kok, tapi pengen aja ngebahas mereka, soalnya saya suka sama couple ini. "The Promise" lebih menceritakan ke masalah kedamaian dan segala hal tentang negara, keyakinan, janji, kesetiaan, pertemanan, keluarga dan lain sebagainya, aduh males ngomongin yang berat-berat soalnya... 

Charlotte (Review)

Posted by Unknown at 10:52 0 comments


Judul : Charlotte
Studio : P. A. Works
Jumlah : 13 Episode
Durasi : 24 Menit setiap Episode


Sinopsis


Remaja yang memiliki kemampuan spesial, jumlahnya sangat sedikit. Yuu Otosaka memanfaatkan kemampuannya untuk memuaskan dirinya di dalam kehidupan sekolah. Kemudian, dia bertemu dengan seorang gadis bernama Nao Tomori. Pertemuan mereka menjadi takdir pertemuan bagi para pemegang kekuatan spesial.



Gak sia-sia 6 jam terbuang gara-gara nonton anime yang udah buat saya nangis gak jelas gini! Siapa sih orang kurang ajar yang buat anime original sebagus ini?! TANGGUNG JAWAB!

Awalnya tertarik gara-gara Yu ini mirip sama Lelouch. Duh, makin ke akhir ceritanya makin seru, berhasil ngebuat teriak-teriak gak jelas. Salut banget sama kakaknya yang rela ngulang masa lalu terus-terusan sampe buta. Sedih banget waktu Ayumi sama Kumagami meninggal, walaupun Ayumi bentarnya hidup lagi gara-gara Yu balik ke masa lalu. Tapi Kumagami tetep mati, kasian banget liat Shunsuke.


Taiyou no Ie - Taamo (Review)

Posted by Unknown at 10:42 0 comments


Judul : Taiyou no Ie / House of the Sun
Pengarang : Taamo
Komikus : Taamo
Jumlah : 13 Volume (53 Bab)


Sinopsis


Setelah ibunya meninggalkannya dan ayahnya menikah lagi, murid sekolah menengah Mao Motomiya ditinggalkan hingga ia merasa tidak memiliki tempat di mana dia diinginkan. Suatu malam, teman masa kecilnya, Hiro Nakamura, menemukannya di sebuah tempat suci sambil makan makanan murah dan menawarkannya untuk membawanya ke restoran. Hiro kemudian menyarankan agar Mao tinggal bersamanya.
Bagi Hiro yang telah tinggal terpisah dari adik-adiknya bertahun-tahun setelah orang tua mereka meninggal dunia, membawa keluarganya kembali ke rumah Nakamura adalah langkah pertamanya untuk memberi Mao tempat yang penuh cinta untuk ditinggali.
Ketika Mao dengan enggan menerima ajakannya, dia terkejut betapa mudahnya untuk tinggal bersama teman lamanya. Sekarang dia harus berurusan tidak hanya dengan memperbaiki hubungannya dengan ayahnya dan membantu Nakamura tertua mencapai tujuannya, tapi juga perasaannya yang tumbuh untuk Hiro.

Pantesan aja manga-nya ini menang award. Waw! Bagusnya udah gak bisa dibilang lagi. Ini ceritanya family banget dan feel-nya itu dapet banget. Gak tau udah berapa banyak panel yang bikin nangis.

Ini pertama kalinya bener-bener suka sama karakter cewek utama dan cowok utama. Mereka memang cocok banget >.< Bukan masalah romantisme, cuma mereka emang cocok karena dari awal mereka saling dukung buat kebahagiaan mereka masing-masing. Mao yang bantuin Hiro biar bisa berkumpul sama adik-adiknya. Dan Hiro yang ngasi Mao tempat buat pulang.

Sad Cypress - Agatha Christie (Review)

Posted by Unknown at 10:28 0 comments


Judul : Sad Cypress / Mawar Tak Berduri
Pengarang : Agatha Christie
Tebal : 352 Halaman
Alih Bahasa : Ny. Suwarni A.S.
Desain & Ilustrasi Sampul : Staven Andersen
Penerbit di Indonesia : PT Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis


Wajah Elinor memerah. "Akankah Anda tanyakan pada saya --apakah saya yang telah membunuh Mary Gerrard?"
Poirot bangkit. Cepat-cepat ia berkata, "Saya tidak akan menanyakan apa-apa lagi pada Anda. Ada beberapa hal yang saya tak ingin tahu...."
Namun bahkan Hercule Poirot pun kadang-kadang membohongi dirinya sendiri. Sebenarnya ia ingin, ingin sekali tahu.


Selama membaca novel Agatha Christie, biasanya saya jarang banget berhasil nebak pelakunya, soalnya suka gonta-ganti seiring berjalannya cerita. Tapi tebakan saya selalu bener kalo masalah 'ini suka itu' atau 'pasti nanti ini akhirnya sama itu'. Kalo bagian itu selalu bener haha  >.<

Kayak bukunya yang ini, jelas-jelas di awal sudah dibilang Elinor itu udah tunangan sama Roderick dan mereka bakal nikah. Mereka juga saling mencintai. Tapi saya biasa-biasa aja sama pasangan ini. Nah, beberapa halaman berikutnya muncullah tokoh Dr. Lord, langsung aja mikir, "Dokternya ini kayaknya cocok sama Elinor." Padahal Dr. Lord belum ada interaksi sama Elinor, dokter itu baru cuma ngomong beberapa kalimat doang sama pasiennya dan saya langsung pengen biar si Lord aja sama Elinor.

Coba tebak? Akhirnya si Elinor emang sama Lord. Gini nih nasehatnya si Poirot ke Lord, 
"Dia mencintai Roderick, tapi apakah artinya itu? Denganmu, dia bisa berbahagia..."
Btw, novelnya Agatha yang ini, walaupun gak ada adegan romantisnya tapi gak tau kenapa serasa romantis banget hahaha...


From Up on Poppy Hill (Review)

Posted by Unknown at 10:14 0 comments


Judul : From Up on Poppy Hill / Kokuriko-saka Kara
Studio : Ghibli
Durasi : 1 Jam 35 Menit


Sinopsis


Film ini bercerita tentang seorang remaja bernama Umi Matsuzaki yang berumur enam belas tahun yang merupakan seorang murid di SMA Isogo yang tinggal di Coquelicot Manor, sebuah asrama yang berada di dekat pelabuhan Yokohama di Jepang. Ibunya yang bernama Ryoko merupakan seorang profesor kedokteran yang sedang menjalani studinya di Amerika Serikat. Umi yang merawat rumah itu dan menjaga saudara kandungnya yang bernama Sora dan Riku dan juga neneknya yang bernama Hana. Di rumah itu, selain ada Umi dan keluarganya, disana juga tinggal seorang murid perguruan tinggi yang bernama Sachiko Hirokouji dan seorang doktor yang sedang dalam  pelatihan bernama Miki Hokuto. Setiap pagi, Umi selalu mengibarkan sebuah bendera yang bertuliskan “Aku berdoa untuk keselamatan pelayaran”.
Lalu pada suatu hari, sebuah puisi tentang bendera-bendera yang dikibarkan itu dipublikasikan di sebuah koran sekolah. Shun Kazama yang merupakan penulis dari puisi itu dan merupakan anggota dari klub jurnalistik, menyaksikan bendera-bendera itu dari laut ketika ia sedang mengendarai kapal boatnya menuju ke sekolah. Lalu di sekolahan, Umi bertemu dengan Shun ketika ia berpartisipasi dalam sebuah perlombaan yang diadakan oleh koran sekolah dan membuat Umi melihat Shun dengan pandangan negatif awalnya. Umi kemudian menemani Sora untuk mendapatkan tanda tangan Shun di Quartier Latin, sebuah bangunan tua yang merupakan salah satu bagian dari sekolahan yang merupakan tempat bagi klub-klub di sekolahan. Dari sanalah Umi tahu bahwa Shun mempublikasikan koran sekolah bersama dengan Shiro Mizunuma, seorang presiden para murid di sekolah. Kemudian, Shun mengajak siswa lain untuk merenovasi gedung setelah mereka berdebat tentang masa depan dari Quertier Latin dimana mungkin tempat itu akan dirobohkan. Lalu berdasarkan apa yang disarankan oleh Umi, pada siswa perempuan harus bekerja sama dengan siswa lain.

Dari semua movie punya Ghibli, sebenernya paling suka sama yang ini, suka banget sampe diulang-ulang nontonnya! Animasinya bagus, lagu OP dan ED nya cocok banget, ceritanya drama dan nyesek di beberapa scene! Kasian ngeliat Shun sama Meru yang galau waktu tahu mereka saudara (padahal sebenernya enggak) "Kita lupakan saja perasaan di antara kita dan kembali menjadi teman seperti dulu," nyesek banget kalimatnya Shun. Selain hubungan Shun-Meru, cerita yang nyatuin mereka juga bagus! Pergerakan agar gedung ekskul mereka gak dihancurin . Kompak banget!


Buat yang belum nonton harus nonton! Dijamin gak bakal nyesel 
^^

Cat Among the Pigeons - Agatha Christie (Review)

Posted by Unknown at 09:58 0 comments


Judul : Cat Among the Pigeons / Kucing di Tengah Burung Dara
Pengarang : Agatha Christie
Tebal : 384 halaman
Alih Bahasa : Ny. Suwarni A.S.
Desain & Ilustrasi Sampul : Staven Anderson
Penerbit di Indonesia : PT Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis


Suatu larut malam di sekolah asrama, dua guru menyelidiki lampu yang menyorot misterius dari Paviliun Olahraga ketika seluruh penghuni lainnya terlelap. Di antara tongkat-tongkat olahraga, mereka terantuk mayat seorang gadis yang tidak terkenal yang tertembak pada jantungnya.
Sekolah itu heboh ketika "si kucing" menyerang lagi. Sayangnya, seorang murid perempuan bernama Julia Upjohn tahu terlalu banyak. Terutama, dia tahu bahwa tanpa bantuan Hercule Poirot, dia akan menjadi korban berikutnya.


Pada awalnya mengira kalau novel ini hanya akan bercerita seputaran sekolah perempuan saja. Eh? Ternyata tidak! Ini dimulai dari revolusi dan permata yg hilang! Dan Bob si pilot Raja Ali itu pinter banget. Coba dia masih hidup, mungkin cocok sama Julia, kan Bob yang nyembunyiin permatanya, terus Julia yang nemuin, jodoh banget. 

Ngomong-ngomong, si Ann itu memang rada mencurigakan sih dari dia cerita soal ibunya, terus waktu Adam cerita ke dia kalo Poirot mulai menyelidiki semua ibu dari staf di sekolah, kok dia tenang-tenang aja? Tuh, bener kan dia tersangkanya!

Black Bird - Sakurakouji Kanoko (Review)

Posted by Unknown at 09:44 0 comments


Judul : Black Bird / ブラックバード
Pengarang : Sakurakouji Kanoko
Komikus : Sakurakouji Kanoko
Jumlah : 18 Volume (84 Bab)


Sinopsis



Misao Harada dapat melihat setan sejak masih kecil dan memiliki kenangan samar tentang seorang anak laki-laki yang melindunginya dari makhluk-makhluk yang menyusahkan ini, bersumpah akan kembali untuknya suatu hari nanti. Sekarang di SMA, Misao berharap bisa menjadi gadis normal dan punya pacar. Suatu hari saat pulang ke rumah, dia melihat orang asing telah pindah ke rumah sebelah. Yang mengejutkan, dia memperkenalkan dirinya sebagai Kyou, teman masa kecilnya yang telah lama hilang dan cinta pertamanya.
Keesokan harinya, pada hari ulang tahunnya yang ke-16, Misao tiba-tiba dilukai oleh teman sekelasnya. Karena ketahuan bahwa dia adalah setan, ia berencana untuk memakan Misao agar mendapatkan hidup abadi. Ketika semua harapan tampak hilang, Kyou menyelamatkannya, mengungkapkan dirinya sebagai pemimpin klan Tengu. Karena dengan membuat Misao menjadi mempelai wanitanya akan membawa kemakmuran bagi rakyaknya, sehingga dia menawarkan pilihan kepadanya: tidur dengan dia dan menjadi mempelai wanita, atau menerima lebih banyak serangan dari setan lain yang tertarik pada kekuatan darahnya.

Wah, sukses banget manga yang satu ini membuat saya terharu. Dari awal membaca sampai akhir, saya gak bisa gak gregetan ngeliat cowok-cowok cakep dari klan Usui. Art-nya juga bagus banget! Temanya memang agak gelap, judulnya juga gelap (?), adegannya juga sering gelap-gelapan, tapi ceritanya bagus banget, gak bosen sama sekali, 18 volume langsung abis dalam sekejap. Pasangan utamanya memang Kyou-Misao, tapi biasanya yang minor-minor kayak Sagami-Ayame memang lebih imut.


Tonari no Atashi - Nanba Atsuko (Review)

Posted by Unknown at 09:30 0 comments

Judul : Tonari no Atashi / Next to Me
Pengarang : Nanba Atsuko
Komikus : Nanba Atsuko
Jumlah : 10 Volume (40 Bab)


Sinopsis


Tetangga Nina, Kyousuke, mulai SMA ketika ia masih SMP. Hanya berjalan ke sekolah mereka bersama-sama tidak cukup untuknya, terutama karena mereka selalu bertemu dengan Yuiko: gadis cantik dan luar biasa di kelas Kyousuke yang juga tampaknya menyimpan perasaan untuk tetangga sebelah Nina itu.


Akhirnya saya mendapatkan manga yang cerita akhirnya seperti ini. Tokoh utama perempuan akhirnya jadian dengan tokoh utama laki-laki kedua. Dari awal, sebenernya gak rela kalo Nina nanti sama Kyousuke, abis Kyousuke tu udah buat Nina sakit hati. Untungnya dateng si Miyake, aduh anaknya baik banget, dia sempet putus sama Nina biar Nina bisa terus senyum di samping Kyousuke, tapi akhirnya Nina sadar dan nyatain perasaannya ke Miyake. Aduh, sweet banget~~
 

My Rosemary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review