1 Aug 2014

Ten Little Niggers - Agatha Christie (Review)

Posted by Unknown at 17:50
Sepuluh Anak Negro adalah salah satu judul buku karangan Agatha Christie. Beberapa hari yang lalu, saya baru aja selesai membaca buku yang satu ini dan seperti biasa ceritanya memang selalu mengejutkan ^^




Sinopsis



Sepuluh orang diundang ke sebuah rumah mewah dan modern di Pulau Negro, di seberang pantai Devon. Walaupun mereka masing-masing menyimpan suatu rahasia, mereka tiba di pulau itu dengan penuh harapan, pada suatu sore musim panas yang indah.

Tetapi tiba-tiba saja terjadi serentetan kejadian misterius. Pulau itu berubah menjadi pulau maut yang
mengerikan. Panik mencekam orang-orang itu ketika mereka satu demi satu meninggal… satu demi satu.


Desas-desus Pulau Negro dan Tuan Owen



Latar tempat dari novel ini adalah Pulau Negro. Semenjak dimulainya cerita, ada begitu banyak desas-desus perihal Pulau Negro ini. Alasan pulau ini disebut Pulau Negro adalah karena bentuknya yang menyerupai orang Negro. Pada mulanya, pulau ini hanyalah pulau yang dipenuhi karang dan tebing terjal. Sampai pada akhirnya pulau itu dibeli oleh seorang milyuner Amerika yang gila berperahu
layar, yang kemudian membangun sebuah rumah mewah dan modern di pulau kecil itu, di seberang pantai Devon. Akan tetapi istri ketiga milyuner ini rupanya tidak suka berperahu dan akhirnya rumah dan pulau itu pun dijual. Beraneka ragam pemberitaan mewah muncul di koran-koran. Kemudian keluarlah berita bahwa rumah itu telah dibeli oleh Tuan Owen.

Setelah itu timbullah gunjingan dan bermacam desas-desus. Pulau Negro sebenarnya dibeli
oleh Nona Gabrielle Turl, bintang film Hollywood yang tenar. Dia ingin tinggal beberapa bulan di sana tanpa publisitas. Ada pula yang menyatakan bahwa pulau itu dibeli oleh seorang bangsawan. Ada yang berbisik-bisik pulau itu telah dibeli untuk berbulan madu oleh Lord L muda. Bahkan ada yang berkata pulau itu telah dibeli Angkatan Laut untuk mengadakan percobaan-percobaan rahasia. Dan karena desas-desus inilah Pulau Negro menjadi berita hangat di kalangan masyarakat.

Hingga akhirnya terungkap bahwa pembeli pulau itu adalah Tuan Owen. Tuan pembela kebenaran yang mengirim surat ke sepuluh orang asing agar menginap di pulaunya itu. Surat-surat atas nama Owen atau atas nama teman lama dikirim. Si penerima tanpa curiga mengikuti ajakan surat-surat yang mereka terima, bukan hanya karena berita-berita perihal Pulau Negro tapi mereka juga dapat berlibur gratis tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Dan tak ada satu pun yang menolak. Sebenarnya mereka semua diundang ke sana agar mereka menerima hukuman atas kejahatan yang mereka lakukan, itulah tujuan Tuan Owen, si pembela kebenaran.

Setelah kesepuluh orang itu sampai di sana, mereka terjebak dalam badai dan tak bisa kembali ke pulau seberang. Semua mimpi buruk itu terjadi begitu cepat. Perlahan-lahan kedok si Tuan Owen mulai terungkap. Mereka sadar mereka telah ditipu karena sejak awal Tuan Owen itu tidak pernah ada. Nama itu hanyalah sebuah permainan kata. Inisial pria gila itu di salah satu surat adalah U. N. Owen atau bisa disimpulkan UNKNOWN alias 'TAK DIKETAHUI'. Sejak awal Tuan Owen itu tidaklah ada.


Si Sepuluh Anak Negro dan Kejahatan Mereka


Lawrence John Wargrave

Wargrave adalah seorang hakim yang baru aja mengakhiri masa kerjanya. Suatu hari, ia menerima surat dari teman lamanya yang bernama Constance Culmington. Sudah hampir delapan tahun ia tidak bertemu dengan temannya itu. Di suratnya itu temannya mengajak Justice untuk berlibur ke Pulau Negro agar mereka dapat bernostalgia dan bercerita tentang masa-masa lampau. Tentu saja itu sangat menyenangkan. Dan Tuan Justice akhirnya pergi ke pulau Negro.

Sebagai seorang hakim, Wargrave pasti setiap saat menjatuhkan hukuman kepada semua penjahat. Tapi ada satu kasus yang sering dibicarakan orang-orang. Kasus tentang Edward Seton. Banyak yang mengatakan bahwa Wargrave sengaja membimbing agar para juri memutuskan Edward bersalah padahal sebenarnya dia tidak bersalah. Banyak yang mengatakan Wargrave melakukan hal itu karena ia membenci Edward. Edward pun akhirnya meninggal dunia.

Vera Elizabeth Daythorne

Vera Daythorne adalah seorang gadis muda yang bekerja sebagai sekretaris. Dan di hari libur, biasanya ia  menjadi guru bermain di sekolah golongan rendah. Tapi berbeda dengan kali ini, ia mendapat surat dari seseorang yang bernama Una Wancy Owen agar Vera mau menjadi sekretarisnya, dia hanya perlu pergi ke alamat yang ada di surat yaitu Pulau Negro, Sticklehaven, Devon pada tanggal 8 Agustus. Karena gaji yang ditawarkan besar, tentu saja ia langsung mengikuti perintah yang ada di surat.

Vera pernah melakukan kesalahan dengan mengizinkan salah satu muridnya yang bernama Cyril Ogilvie Hamilton untuk berenang ke karang. Tapi ternyata anak itu tenggelam, bahkan setelah Vera berusaha menyelamatkannya, anak itu tetap tidak tertolong. Belakangan diketahui kalau Vera sengaja melakukan hal tersebut dan hal inilah yang selalu menghantuinya setiap saat.

Philip Lombard

Isaac Morris secara pribadi datang menemui Philip Lombard. Ia menawarkan uang yang cukup banyak agar Philip mau pergi ke Pulau Negro selama seminggu untuk melakukan sesuatu di sana. Morris mengatakan bahwa Philip dapat menemui kliennya di Pulau Negro. Karena sudah menerima uang, akhirnya Philip menyetujui pekerjaan yang ditawarkan padanya itu. Philip adalah orang yang akan mengerjakan pekerjaan apa saja, dulu sekali dia pernah mengorbankan dua puluh satu orang suku Afrika Timur untuk menyelamatkan hidupnya.

Emily Caroline Brent

Emily Brent adalah seorang perawan tua yang sangat kaku karena sejak kecil ia dididik sangat disiplin oleh ayahnya yang seorang kolonel. Dia menerima surat dari seseorang yang katanya pernah bertemu dengannya beberapa tahun yang lalu. Emily yang memang berkepribadian kaku hanya memiliki sedikit teman, karena itu pada saat menerima surat itu, dia menjadi sangat semangat untuk pergi ke Pulau Negro sesuai permintaan temannya itu di dalam surat. Walau dirinya sendiri tidak begitu ingat siapa temannya itu, tapi dia tetap pergi ke sana karena ia dapat pergi berlibur dengan gratis.

Dulu, Emily pernah memiliki seorang pelayan bernama Beatrice Taylor. Di mata Emily, Beatrice adalah seorang gadis penurut yang sangat rajin tapi ternyata di belakangnya gadis itu bertindah nakal. Sampai akhirnya gadis itu hamil dan Emily mengusirnya dari rumahnya. Beatrice yang putus asa itu mengakhiri hidupnya dengan menjatuhkan diri ke sungai. Menurut Tuan Owen, Emily adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian Beatrice Taylor.

John Gordon Macarthur

Macarthur adalah seorang Jenderal yang menerima surat dari Tuan Owen. Dia tidak ingat apakah ia memiliki teman dengan nama Owen tapi karena undangannya tertuju ke Pulau Negro yang berisi desas-desus mengenai Angkatan Laut yang mengadakan percobaan-percobaan rahasia di sana, ia menjadi tertarik dan segera pergi ke sana.

Macarthur pernah dengan sengaja mengirim salah satu anak buahnya yang bernama Arthur Richmond ke medan perang, padahal ia tahu kalau kemungkin selamatnya sangat kecil. Dan ternyata dia sengaja mengirim Arthur karena Arthur adalah selingkuhan istrinya. Dia berniat membunuh Arthur di medan perang dan ia berhasil.

Edward George Armstrong

Armstrong adalah seorang dokter yang sangat sukses dan sangat terkenal, jam prakteknya biasanya penuh. Di bulan Agustus ini, dia menerima surat dari Tuan Owen yang memintanya untuk memeriksa istrinya yang bermasalah dengan syaraf. Surat itu berisi cek yang sangat besar beserta biaya perjalanan ke Pulau Negro. Tentu saja Dokter Armstrong tidak akan menolak tawaran pekerjaan ini.

Armstrong pernah melakukan kesalahan saat mengoperasi seorang pasien bernama Louisa Marv Dees. Sebelum melakukan operasi dia minum-minum, hingga saat melakukan operasi, pengaruh minuman keras itu masih terasa. Karena itulah pasien itu meninggal dunia. Dan tidak ada satu pun orang yang tahu kalau pasien itu meninggal karena dokter yang lalai, semua orang berpikir kalau pasien itu meninggal karena penyakitnya sulit disembuhkan. Perawat yang ikut dalam operasi juga menutup mulutnya sehingga rahasia Armstrong aman.

Antony James Marston

Antony Marston adalah seorang pemuda tampan yang kaya raya. Hari-harinya ia isi dengan bersenang-senang. Tiba-tiba saja menerima surat undangan dari keluarga Owen untuk berlibur di Pulau Negro. Karena ini adalah undangan pesta, tentu saja ia menerimanya dan berharap di sana ia bisa minum-minum sampai puas.

Dulu, Antony pernah menaiki mobil dengan kecepatan tinggi dan tanpa sengaja menabarak dua orang anak bernama John dan Lucy Combes hingga keduanya tewas. Tapi Antony berhasil lolos dari hukuman karena kedua anak itu yang terbukti tiba-tiba berlari ke jalanan.

William Henry Blore

Tuan Blore adalah seorang polisi yang diperintahkan untuk pergi ke Pulau Negro dan mengamati situasi di sana. Di sana, ia menyamar sebagai orang Afrika walaupun akhirnya kedoknya terpaksa dibuka. Dia satu-satunya orang yang tahu semua daftar tamu yang akan datang ke Pulau Negro. Dulu, Blore memenjarakan seseorang bernama Jows Stephen Landor dan orang tersebut membunuh dirinya sendiri.

Thomas Rogers dan Ethel Rogers

Kedua orang ini adalah sepasang suami istri yang bekerja sebagai pelayan. Mereka diperintahkan oleh Tuan Owen untuk bekerja di sebuah vila di Pulau Negro dan melayani semua tamu-tamu yang datang ke sana.

Sebelum dipekerjakan oleh Tuan Owen, pasangan Rogers ini bekerja pada Jennifer Brady. Jennifer Brady memiliki sakit jantung dan kedua pelayanan itu memanfaatkan hal tersebut dan berhasil membunuh Jennifer yang hanya terlihat sebagai akibat dari penyakitnya. Tuan dan Nyonya Rogers melakukan hal itu karena Jennifer meninggalkan warisan untuk mereka.

Isaac Morris

Di akhir cerita barulah terungkap bahwa Isaac Morris adalah salah satu target dari Tuan Owen walaupun Isaac tidak pergi ke Pulau Negro. Isaac adalah orang yang dipekerjakan oleh Tuan Owen dan orang yang menghubungi Philip untuk pergi ke Pulau Negro. Isaac sendiri meninggal karena overdosis obat pada tanggal 8 Agustus, tepat saat keberangkatan tamu Tuan Owen ke Pulau Negro.

Jadi, jika Isaac tidak dihitung, maka sudah ada sepuluh orang yang terisolasi di Pulau Negro.

Sajak Mulai Dilantunkan


Setelah sepuluh orang tersebut sampai di Pulau Negro, mereka terjebak di sana karena badai sehingga mereka tidak bisa mencari perahu untuk menyeberang ke pulau lain. Dan sajak-sajak yang sudah disiapkan Tuan Owen mulai dimainkan bait per bait.

"Sepuluh anak Negro makan malam; Seorang tersedak, tinggal sembilan."

Setelah peristiwa pemutaran kaset yang disiapkan Tuan Owen dan telah membongkar semua kejahatan-kejahatan sepuluh orang itu di masa lalu. Dan setelah membicarakan semua hal-hal aneh yang terjadi terutama perihal nama Owen yang tertera hampir di setiap surat, mereka akhirnya sadar bahwa mereka telah dijebak di sebuah pulau tak berpenghuni.

Setelah mengadakan rapat, mereka kemudian memilih minum sampanye atas usul Antony dan tiba-tiba saja pemuda itu tersedak keras kemudian jatuh. Dokter Arsmstrong menyatakan bahwa pemuda itu sudah meninggal, kemungkinan karena racun sianida.

"Sembilan anak Negro bergadang jauh malam; Seorang ketiduran, tinggal delapan."

Setelah memindahkan tubuh Antony ke kamarnya, kesembilan orang lainnya memilih istirahat ke kamarnya masing-masing. Nyonya Rogers sudah dibawa ke kamarnya terlebih dulu karena ia sempat pingsan. Dokter Arsmstrong bahkan sempat memeriksa kondisinya. Dan keesokan harinya, tiba-tiba saja Ethel Rogers ditemukan meninggal dunia karena overdosis obat.

"Delapan anak Negro berkeliling Devon; Seorang tak mau pulang, tinggal tujuh."

Setelah berita kematian Nyonya Rogers, ketujuh orang lainnya mulai berpikir dan memulai penyelidikan di seluruh Devon. Ada yang pergi berkeliling berkelompok, ada yang lebih memilih diam di vila sambil memikirkan semua kejadian ini. Tujuan mereka sama yaitu mencari orang di belakang semua kejadian ini. Hingga sore tiba pun, mereka semua tidak memperolah petunjuk satu pun dan lebih memilih kembali ke vila untuk menikmati teh yang disiapkan Rogers. Tapi ada satu orang yang belum kembali yaitu Macarthur. Hingga akhirnya ia ditemukan tewas di dekat pantai akibat pukulan keras di kepalanya.

"Tujuh anak Negro mengapak kayu; Seorang terkapak, tinggal enam."

Keesokan paginya, lima orang tamu terbangun dari tidurnya dan pergi ke ruang makan tapi mereka tidak melihat sarapan di meja makan. Mereka berlima kemudian berkeliling mencari Rogers di seluruh vila. Akhirnya mereka menemukan Rogers bersimbah darah karena kepalanya terkapak. Dia sepertinya dibunuh saat sedang mengapak kayu bakar.

"Enam anak Negro bermain sarang lebah; Seorang tersengat, tinggal lima."

Setelah mayat Rogers dipindahkan, para perempuan mulai menyiapkan sarapan seadanya. Tapi sikap Emily membuat semua orang curiga kepadanya bahwa dialah Tuan Owen karena perempuan itu bersikap terlalu tenang dan tak acuh. Saat empat orang yang lain mulai mencurigainya, tiba-tiba saja ia ditemukan meninggal dalam posisi terduduk di kursi tempatnya merajut. Di lehernya terdapat tanda seperti tanda sengatan binatang. Tapi Dokter Arsmstrong mengatakan bahwa itu adalah bekas jarum suntik, sepertinya seseorang sudah menyuntikkan racun kepada Emily.

"Lima anak Negro ke pengadilan; Seorang ke kedutaan, tinggal empat."

Sekarang yang tersisa hanya lima orang. Wargrave, Vera, Philip, Arsmstrong dan Blore. Mereka berlima sepakat untuk selalu bersama, tapi ada satu insiden terjadi yaitu hilangnya pistol yang dibawa Philip. Setelah mencari bersama-sama, mereka belum juga menemukan pistol tersebut hingga akhirnya mereka berdiam diri di ruang makan. Vera memilih untuk pergi ke kamarnya sendiri. Karena insiden yang terjadi, jiwa Vera sedikit terguncang ditambah dengan traumanya tentang kematian muridnya dulu. Saat ia tiba di kamar, ada seseorang yang sengaja meletakkan ganggang di langit-langit kamarnya dan membuat Vera menjerit histeris.

Keempat pria yang lain bergegas naik ke lantai dua dan pergi ke kamar Vera. Dan saat itulah mereka tersadar, Wargrave tidak ada bersama mereka. Mereka berempat kemudian kembali ke ruang makan dan menemukan Wargrave duduk di sana dengan diselimuti kain beludru merah, kepalanya dihiasi benang wol berwarna abu-abu milik Emily, persis seperti seorang hakim. Dokter Arsmstrong memeriksa keadaannya, ada bekas tembakan peluru di kepalanya dan Arsmstrong menyatakan bahwa pria itu telah meninggal dunia.

"Empat anak Negro pergi ke laut; Seorang dimakan ikan herring merah, tinggal tiga."

Empat orang yang lain kemudian memilih berdiam diri di kamar masing-masing tapi tak ada satu pun dari mereka yang tidur. Philip menemukan pistolnya kembali di dalam laci kamarnya. Sedangkan Blore tiba-tiba saja mendengar suara langkah kaki di koridor kamarnya. Dengan berusaha mengumpulkan keberaniannya, dia keluar dari kamarnya dan mengikuti orang tersebut tapi orang tersebut sudah terlebih dulu berlari dalam kegelapan malam, Blore sangat yakin dialah dalang dari semua ini. Merasa mengejar orang tersebut adalah pekerjaan yang sia-sia, Blore lebih memilih naik ke lantai dua dan memeriksa kamar siapa yang kosong. Dokter Arsmstronglah yang menghilang.

Tiga orang yang tersisa sepakat bahwa Arsmstrong adalah tersangka dari semua pembunuhan ini. Tapi setelah berkeliling pulau, mereka tidak juga menemukan Arsmstrong.

"Tiga anak Negro pergi ke kebun binatang; Seorang diterkam beruang, tinggal dua."

Merasa berada di dalam vila tidaklah aman, Vera, Philip dan Blore memutuskan untuk berdiam diri di luar vila. Karena Arsmstrong belum juga ditemukan, mereka tetap waspada sampai akhirnya siang datang. Blore yang sudah kelaparan tidak mau berdiam diri di luar lagi, ia akhirnya pergi ke dalam vila untuk mencari makanan kaleng sedangkan Vera dan Philip tetap di luar karena merasa di dalam vila tidak aman.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara teriakan dari arah vila. Ketika Vera dan Philip sampai di sana, mereka menemukan mayat Blore dengan kepala yang retak tertimpa sebuah jam berbentuk beruang yang sebelumnya ada di kamar Vera.

"Dua anak Negro duduk berjemur; Seorang hangus, tinggal satu."

Vera dan Philip kemudian memutuskan berdiam diri di pantai, menunggu jika ada perahu yang lewat di sana. Tapi beberapa saat kemudian mereka melihat ada sesosok tubuh yang mengapung di dekat mereka. Setelah mengangkat tubuh itu ke tepi, mereka sadar bahwa itu adalah Arsmstrong. Segera saja keduanya langsung mencurigai satu sama lain. Vera dengan cepat mengambil pistol milik Philip dan menembak lelaki itu tepat di jantungnya.

"Seorang anak Negro yang sendirian; Menggantung diri, habislah sudah."

Vera yang merasa sudah berhasil membunuh sang Tuan Owen akhirnya masuk kembali ke vila. Jiwanya yang sejak awal sudah terguncang karena semua peristiwa ini semakin terguncang saat ia mengingat muridnya yang meninggal dulu.  Dengan tubuh terhuyung-huyung, gadis itu masuk ke dalam kamarnya dan saat melihat tali tergantung di langit-langit kamarnya dan sebuah kursi di bawah tali tersebut, dia dengan tanpa pikir panjang segera menggantung dirinya sendiri dan akhirnya meninggal dunia.

Identitas Tuan Owen


Polisi yang menyelidiki kasus ini tidak berhasil menemukan pelaku sebenarnya dari semua pembunuhan yang terjadi di Pulau Negro. Sampai akhirnya suatu hari ada sebuah surat-dalam-botol yang ditemukan di tengah laut. Di surat tersebut, sang pelaku mengaku melakukan semua ini demi menegakkan keadilan di dunia ini. Dia sengaja memilih orang-orang yang sudah melakukan kejahatan dimana hukum tidak bisa menyentuh kejahatan mereka. Dan dirinya sebagai Tuan Owen lah yang telah mengeksekusi semua orang tersebut.

Tuan Owen yang sebenarnya adalah Tuan hakim yang baru saja mengakhiri masa kerjanya yaitu Tuan Wargrave. Dialah dalang dari semua pembunuhan di Pulau Negro. Kematiannya pun hanyalah sebuah sandiwara saja dengan bantuan Arsmstrong, sebagai seorang dokter, dia ternyata sangat polos dan dengan mudah ditipu oleh Wargrave. Setelah memastikan Vera menggantung dirinya, barulah ia membunuh dirinya sendiri dengan menggunakan pistol.

...

Saya sendiri gak nyangka kalau ternyata Tuan Owen itu si Wargrave wkwk... Padahal saya sudah dikasi spoiler sama seseorang sebelum baca novel ini kalau pelaku itu salah satu orang yang pura-pura mati, tapi tetep aja gak bisa nebak kalau yang pura mati-mati itu si Wargrave hehe... Pokoknya novelnya Agatha Christie memang keren :3

Awal baca novel ini, yang sulit itu menghapal semua tokoh-tokohnya, karena salah satu dari mereka adalah si tersangka, jadi harus bisa nebak dong, walaupun akhirnya saya gak bisa nebak wkwk xD Padahal sudut pandang yang digunakan di sini itu sudut pandang orang ketiga dan hebatnya ini tetap berhasil menipu saya...

0 comments:

Post a Comment

 

My Rosemary Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review